Kepala Polisi Republik
Indonesia menyatakan bahwa ada penurunan pada tahun 2012 terkait angka
kecelakaan lalu lintas yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
"2012 kecelakan sebanyak 109.038 kasus sedang tahun 2011 sebanyak 109.776 kasus,berarti mengalami penurunan sebesar 738 kasus atau 0,67 persen," katanya dalam siaran pers akhir tahun 2012, di Gedung Rupatama Polri, Jakarta, Jumat (28/12/2012).
"2012 kecelakan sebanyak 109.038 kasus sedang tahun 2011 sebanyak 109.776 kasus,berarti mengalami penurunan sebesar 738 kasus atau 0,67 persen," katanya dalam siaran pers akhir tahun 2012, di Gedung Rupatama Polri, Jakarta, Jumat (28/12/2012).
Dia
juga menjelaskan, tidak hanya kasusnya saja mengalami penurunan,namun korban
dari kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan.
"2012
korban Meninggal dunia sebanyak 25.131 orang, sedangkan di tahun 2011 sebanyak
31.185 orang berarti ada penurunan sebesar 6.054 orang atau 19,4 persen,"
jelasnya kepada wartawan.
Selain itu jumlah korban yang luka berat juga mengalami penurunan, "pada 2012 sebesar 36.710 orang sedangkan 2011 sebesar 36.767 orang, penurunnya 57 orang," ungkapnya.
Namun ada juga peningkatan di angka korban ringan dalam kecelakaan lalu lintas, yang pada tahun 2011 sebanyak 108.811 namun di tahun 2012 menjadi 118.158 orang.
Selain itu dia menambahkan, kerugian materil akibat kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan.
"Di tahun 2012 sebesar Rp 222.185.078.333, sedangkan di tahun 2011 sebesar Rp 286.099.076.289," pungkasnya.
Selain itu jumlah korban yang luka berat juga mengalami penurunan, "pada 2012 sebesar 36.710 orang sedangkan 2011 sebesar 36.767 orang, penurunnya 57 orang," ungkapnya.
Namun ada juga peningkatan di angka korban ringan dalam kecelakaan lalu lintas, yang pada tahun 2011 sebanyak 108.811 namun di tahun 2012 menjadi 118.158 orang.
Selain itu dia menambahkan, kerugian materil akibat kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan.
"Di tahun 2012 sebesar Rp 222.185.078.333, sedangkan di tahun 2011 sebesar Rp 286.099.076.289," pungkasnya.
Kecelakaan di Jawa
Tengah meningkat
Jika data
kecelakaan untuk seluruh wilayah Indonesia menunjukkan adanya penurunan,
kondisi berbeda justru terjadi di wilayah Jawa Tengah. Sepanjang tahun 2012,
sebanyak 3.410 nyawa melayang akibat kecelakaan di jalan raya, yang ada
di wilayah hukum Polda Jawa Tengah.
Meski secara angka jumlah korban tewas ini mengalami penurunan, jumlah kasus kecelakaan berlalulintas di Jawa Tengah masih tetap tinggi.
Bahkan jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan jumlah kasus kecelakaan lalulintas, pada tahun sebelumnya.
Direktur Lalulintas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Naufal mengatakan, di wilayah hukum Polda Jawa Tengah sepanjang tahun 2012 terjadi 21.586 kasus kecelakaan lalulintas.
Dari jumlah kasus ini, tercatat 3.410 nyawa melayang. Dibandingkan jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalulintas sepanjang tahun 2011 yang mencapai 4.528 jiwa, angka ini mengalami penurunan.
Namun jika dilihat dari rekap kasus kecelakaan lalulintas sepanjang tahun 2012 yang mencapai 21.586 kasus, jumlah angka kecelakaan di Jawa Tengah ini mengalami peningkatan hingga 23,9 persen.
“Jumlah itu lebih tinggi dibanding tahun 2011 yang hanya terjadi sebanyak 19.839 kasus kecelakaan lalulintas,” papar Naufal kepada wartawan
Selain itu, lanjutnya, sebanyak 25.587 orang luka berat dan 21.172 orang luka ringan orang dalam 19.830 kasus kecelakaan lalu lintas.
Angka kecelakaan sepanjang tahun 2012 juga mengakibatkan jumlah korban luka berat meningkat 3.595 orang dan kerugian materi sebesar Rp 23 miliar,
Tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Yakni faktor jalan, kendaraan, cuaca serta faktor human error. “Penyebab tertinggi, karena human error, yang mencapai 16.414 kasus,” tegas Naufal.
Sementara itu, di Jawa Tengah, angka kecelakaan tertinggi sepanjang tahun 2012 terjadi di wilayah hukum Polres Banyumas, yang mencapai 1.365 kasus dan korban jiwa mencapai 263 orang.
Ia juga mengungkapkan, angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya juga di pengaruhi atas tingginya nilai pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor.
“Secara kuantitas, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Jawa Tengah mencapai 9 persen pertahun. Namun dilihat jumlah korban jiwa --secara fatalitas (dampak) kecelakaan-- menurun,” jelasnya.
Meski secara angka jumlah korban tewas ini mengalami penurunan, jumlah kasus kecelakaan berlalulintas di Jawa Tengah masih tetap tinggi.
Bahkan jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan jumlah kasus kecelakaan lalulintas, pada tahun sebelumnya.
Direktur Lalulintas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Naufal mengatakan, di wilayah hukum Polda Jawa Tengah sepanjang tahun 2012 terjadi 21.586 kasus kecelakaan lalulintas.
Dari jumlah kasus ini, tercatat 3.410 nyawa melayang. Dibandingkan jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalulintas sepanjang tahun 2011 yang mencapai 4.528 jiwa, angka ini mengalami penurunan.
Namun jika dilihat dari rekap kasus kecelakaan lalulintas sepanjang tahun 2012 yang mencapai 21.586 kasus, jumlah angka kecelakaan di Jawa Tengah ini mengalami peningkatan hingga 23,9 persen.
“Jumlah itu lebih tinggi dibanding tahun 2011 yang hanya terjadi sebanyak 19.839 kasus kecelakaan lalulintas,” papar Naufal kepada wartawan
Selain itu, lanjutnya, sebanyak 25.587 orang luka berat dan 21.172 orang luka ringan orang dalam 19.830 kasus kecelakaan lalu lintas.
Angka kecelakaan sepanjang tahun 2012 juga mengakibatkan jumlah korban luka berat meningkat 3.595 orang dan kerugian materi sebesar Rp 23 miliar,
Tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Yakni faktor jalan, kendaraan, cuaca serta faktor human error. “Penyebab tertinggi, karena human error, yang mencapai 16.414 kasus,” tegas Naufal.
Sementara itu, di Jawa Tengah, angka kecelakaan tertinggi sepanjang tahun 2012 terjadi di wilayah hukum Polres Banyumas, yang mencapai 1.365 kasus dan korban jiwa mencapai 263 orang.
Ia juga mengungkapkan, angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya juga di pengaruhi atas tingginya nilai pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor.
“Secara kuantitas, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Jawa Tengah mencapai 9 persen pertahun. Namun dilihat jumlah korban jiwa --secara fatalitas (dampak) kecelakaan-- menurun,” jelasnya.
Safety Riding Jawa Tengah
Dikutip dari berbagai sumber
3 komentar:
25 Ribu orang???
apa 25 ribu orang ???
Apalagi sekarang dah banyak anak2 pake motor ngeri euy
mampir di situs berita unik http://www.keponews.com
Posting Komentar