Salam Safety,,
Gimana kabarnya nih Bro-Sis?
mudah-mudahan selalu sehat semua ya..amiiin.
Pada artikel kali ini kita akan
sama-sama belajar tentang Teknik Pengereman. Tapi sebelum itu Admin mau cerita
dulu nih tentang kecelakaan yang Admin alami kemarin pagi. Karena kejadian ini
berhubungan juga dengan Teknik Pengereman yang akan kita bahas.
Kejadian bermula saat Admin
mengendarai sepeda motor kesayangan dengan kecepatan sekitar 50 km/jam, kondisi
lalu lintas normal. Kira-kira pada jarak 15 m, admin melihat ada seorang
pengendara sepeda motor dari arah berlawanan hendak belok kanan masuk ke sebuah
gang. Lalu untuk memberitahu pengendara tersebut bahwa Admin akan melintas,
Admin membunyikan klakson beberapa kali karena memang jarak yg sudah cukup
dekat. Admin menganggap pengendara tersebut mengerti. Itu terjadi sepersekian
detik. Namun tiba-tiba, ketika jarak Admin dan pengendara tersebut semakin
dekat sekitar 5 m, dengan seenaknya pengendara tersebut memotong jalur Admin.
Sontak Admin kaget dan reflex melakukan pengereman dengan kedua rem depan dan
belakang bersamaan dengan porsi rem depan Admin tekan sangat kuat untuk bisa
menghentikan laju Scoopy kesayangan Admin. Karena jarak yang sudah sangat
dekat, dan Admin sempat melihat saat jarak tinggal 1 m, sepeda motor pengendara
tersebut masih ada di depan Admin, maka untuk menghindari terjadinya kecelakaan
yang lebih fatal (apalagi mau lebaran nih Bro-Sis, bisa berabe ntar…), stang
kemudi Admin banting ke kanan sehingga ban depan selip dan sudah bisa
ditebak..Admin tersungkur. Berbekal pengalaman dan latihan ilmu Safety Riding
yang sudah Admin geluti selama kurang lebih 2 tahun, (ciieeee…kaya pendekar
aja..;p) syukur Alhamdulillah Admin dan
juga Scoopy kesayangan terjatuh dengan posisi yang safety. Tidak mengalami
luka-luka karena Admin juga menggunakan Riding Gear lengkap.
Kejadian selanjutnya adalah,
Admin berlari mengejar pengendara tersebut, ngomel-ngomel (smoga puasa Admin
gak batal yah…) kemudian memberikan sedikit Kuliah pagi, Kultum dan juga
Siraman Rohani sekitar 15 menit (hahahaha…) kepada pengendara tersebut yang
ternyata adalah seorang bapak lanjut usia. Admin memberikan pesan kepada Bapak
tersebut agar lebih menghargai orang lain di jalan, tidak seenaknya memotong
jalan. Karena dengan kecerobohannya tersebut bisa membahayakan nyawa orang
lain.
Ok, sekarang kita mulai bahas nih
tentang Teknik Pengereman. Tapi sebelumnya, Bro-Sis semua sudah tahu belum
tentang Teknik Pengereman yang benar..? kita Refresh bareng-bareng yah..
Pengereman dalam Safety Riding
adalah ‘Mampu menghentikan laju sepeda motor dalam jarak yang dekat dengan
posisi stabil’. Artinya, pengereman kita dikatakan baik apabila kita mampu
menghentikan laju sepeda motor kita dalam jarak yang pendek dengan posisi tubuh
dan sepeda motor tetap stabil, tidak oleng, roda selip apalagi sampai terjatuh.
Tentu dibutuhkan teknik yang benar dan latihan yang cukup agar bisa menguasai
teknik tersebut.
Tekniknya adalah :
- Tutup gas secara keseluruhan. Baca artikel 7 Postur Berkendara point 4.
- Gunakan kedua rem depan dan belakang secara bersamaan, dengan porsi rem depan harus lebih kuat. Perbandingannya bisa 60% rem depan : 40% rem belakang, atau bahkan 70% rem depan : 30% rem belakang.
- Pada saat menekan tuas rem depan, gunakan keempat jari tangan kanan seluruhnya dengan penekanan secara progresif selama 1 detik, awalnya pelan kemudian bertahap tambah penekanan secara maksimal, istilah lebay-nya adalah ‘MEREMAS’.
- Pertahankan posisi sepeda motor agar tetap stabil dan jangan sampai putaran roda depan maupun belakang terkunci yang bisa berakibat selip. Berbahaya jika lintasan yang kita lewati basah atau berpasir.
- Jangan melakukan perpindahan persneling selama proses pengereman berlangsung. Konsentrasi sepenuhnya ada di rem. Perpindahan persneling dilakukan saat motor sudah berhenti total.
- Jika menggunakan motor sport atau motor dengan kopling manual, tariklah tuas kopling sesaat sebelum motor berhenti total. Ini untuk mendapatkan bantuan pengereman dari mesin atau Engine Brake.
- Terakhir, saat motor sudah berhenti, gunakan kaki kiri sebagai pijakan. Jangan kaki kanan, ini untuk menghindari kaki kanan kita terserempet atau terlindas kendaraan lain.
That’s it Bro-Sis..gampang atau
susah..?
Nah, supaya kita bisa menguasai
teknik tersebut tentu harus sering-sering latihan Bro-Sis. Cobalah berlatih
dengan kecepatan rendah dulu, yang penting tekniknya benar. Kemudian kalau
dirasa sudah cukup menguasai, tambah kecepatannya sesuai dengan kecepatan
rata-rata harian saat kita bersepeda motor. Karena kondisi-kondisi bahaya di
jalan bisa muncul secara tiba-tiba, maka dengan menguasai Teknik Pengereman
yang benar, harapannya kita bisa terhindar dari kecelakaan yang fatal.
Ok Bro-Sis, selamat berlatih ya..Sampai jumpa di artikel
berikutnya.
Ride Safely…Enjoy Your Life…!
0 komentar:
Posting Komentar